Sampah Solok untuk Semen Padang, Tungkus. Bongkar!

Foto Harian Singgalang
×

Sampah Solok untuk Semen Padang, Tungkus. Bongkar!

Bagikan opini

Solok - Belum pernah terjadi, ini yang pertama. Sebuah truk membawa sarok, dilepas walikota Solok, bergerak menuju PT Semen Padang. Truk itu bermuatan 700 kg sampah plastik.Sampah jadi uang dan antarlah ke pabrik semen tertua itu. Peluang ini ditangkap Walikota Solok, Zul Ek Efian Umar. Maka, Selasa (13/9) dalam sebuah upacara kecil, truk sampah pucuk pisang itu, dilepas. Di depannya tertulis: Manabuang Sarok.

Kota Solok memproduksi sampah 45 ton sehari, yang terolah dan termanfaatkan baru 15,10 persen. Target 24 persen.Sampah itu terdiri dari sampah basah dan kering. Yang kering itu bisa plastik, kain cabiak, jok motor, papan sibiran, kaki meja patah, kertas bekas. Plastik bisa botol air mineral, minuman bersoda atau bukan, kaleng oli, gayung patah tangkai, gelas plastik remuk, asoi, kantong plastik lainnya. Segala bentuklah. Tungkus saja semua baik-baik, antar ke posko, tungkus lagi, bawa ke PT Semen Padang.

Asap sarok ini tak seberapa, bisa dipakai untuk tungku pembuat semen. Kalorinya memang tak sebagus batubara.Pertama di Sumbar

Walau yang lain, akan ke akan saja, bagi Solok tidak. Langsung. Maka pada Selasa itu, dibuat MoU dan sampah pun dilepas.Telah dijalin kerja sama antara Kota Solok, PT Semen Padang dengan memanfaatkan aplikasi Nabuang Sarok yang telah diluncurkan PT Semen Padang.

Kalaborasi tersebut, ditandai dengan penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) antara PT Semen Padang dengan Pemko Solok yang dilakukan di Balai Kota Solok, Selasa(13/9/2022) pagi.Dari PT Semen Padang, MoU itu diteken Kepala Departemen Perencanaan dan Pengendalian Produksi PT Semen Padang, Juke Ismara. Sedangkan dari Pemko Solok, diwakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solok Zulkifli.

Penandatangan MoU itu, turut disaksikan Walikota Solok Zul Efian Umar, Direktur Keuangan & Umum PT Semen Padang Oktoweri, Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati, dan Kabid Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas DLH Provinsi Sumbar Vianti Zami.Direktur Keuangan & Umum PT Semen Padang Oktoweri menyebut bahwa Pemko Solok merupakan daerah pertama yang melakukan kerja sama dalam penanganan sampah melalui aplikasi Nabuang Sarok. Dan, penanganan sampah ini juga bagian dari Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PT Semen Padang.

Setelah Kota Solok, kata Oktoweri, kerjasama penanganan sampah melalui aplikasi Nabuang Sarok ini pun akan berlanjut dengan kabupaten dan kota lainnya di Sumbar. Karena, sampah merupakan masalah nasional. Dan, Semen Padang mencari solusi membantu pemerintah dalam mengurus yang seharusnya tidak perlu diurus.Sementara itu, Kepala Departemen Perencanaan dan Pengendalian Produksi PT Semen Padang Juke Ismara menyebut aplikasi Nabuang Sarok adalah sebuah aplikasi berbasis web milik PT Semen Padang yang diluncurkan pada puncak HUT ke-64 Pengambilalihan PT Semen Padang dari tangan Belanda yang diperingati setiap 5 Juli.

"Untuk Kota Solok ini, kami juga menyediakan aplikasi Nabuang Sarok yang nantinya akan dikelola oleh DLH Kota Solok. Web aplikasinya www.nabuangsarok-sp-kotasolok.com. Aplikasi ini juga memberikan banyak keuntungan bagi masyarakat yang menyetorkan sampahnya di Nabuang Sarok," katanya.Juke menyebut tidak semua sampah yang bisa ditabung di aplikasi Nabuang Sarok. Sampah yang bisa ditabung adalah sampah kertas, daun, ranting, sekam padi, tekstil, plastik dan minyak jelantah. Masing-masing sampah yang ditabung ke aplikasi Nabuang Sarok nantinya dikonversi menjadi poin.

Untuk sampah kertas, daun, ranting dan sekam, masing-masing diberikan 3 poin/kg. Kemudian sampah tekstil 4 poin/kg, plastik 5 poin/kg, dan minyak jelantah 6 poin/liter. "Poin yang didapat nantinya bisa ditukar dengan item reward yang tersedia di aplikasi. Bahkan, rewardnya ada emas batangan," bebernya.Namun yang perlu diingat, tambah Juke, adalah sampah yang ditabung ke aplikasi harus kering. Sampah yang tidak kering, tidak akan dicatat di sistem Nabuang Sarok.

"Kemudian, jika jenis sampahnya tercampur, maka akan dimasukkan ke kategori sampah dengan poin terendah," imbuhnya.Dan truk itu pun melewati Sitinjau Lauik yang longsor itu. Tak lama benar, sampai di Semen Padang. Bongkar! (yose)

Tag:
Bagikan

Opini lainnya
Terkini