Industri Pariwisata Sumbar pada Liburan Akhir 2020 dan Awal 2021

×

Industri Pariwisata Sumbar pada Liburan Akhir 2020 dan Awal 2021

Bagikan berita
Foto Industri Pariwisata Sumbar pada Liburan Akhir 2020 dan Awal 2021
Foto Industri Pariwisata Sumbar pada Liburan Akhir 2020 dan Awal 2021

Oleh: Abdul AzizBayangan keceriaan liburan akhir tahun yang sudah dirancang jauh-jauh hari berubah menjadi momok paling menakutkan. Itulah gambaran perasaan setiap orang di kota-kota besar yang hendak berlibur diakhir tahun 2020 mengingat saat ini terjadinya peningkatan kasus positif wabah Covid-19 secara nasional.

Masih tingginya kasus positif Covid-19, telah melahirkan kekecewaan bagi para wisatawan karena tidak bisa menikmati liburan akhir tahun dengan leluasa. Kegelisahan yang sama juga timbul di hati masyarakat di daerah dengan kedatangan wisatawan ke daerahnya di musim liburan akhir 2020. Kalau wisatawan kecewa dengan kemungkinan kegagalan untuk berlibur, sebaliknya orang di daerah sangat khawatir akan terjadinya peningkatan kasus postif Covid-19 di daerahnya paska libur tahun baru nanti.Sumbar merupakan salah satu Provinsi di Indonesia dengan kasus positif dan kematian terendah akibat pandemi Covid-19 sampai 15 Desember 2020. Satgas Covid-19 mengapresiasi Sumbar beserta 5 provinsi prioritas lainnya, lantaran tren kasus aktif di provinsi tersebut mengalami penurunan setiap minggunya. Sampai dengan 13 Desember 2020, kasus positif di Sumbar mengalami penurunan sebanyak 28,6 persen. Sedangkan oenurunan juga tampak pada kasus kematian. Sumbar mengalami penurunan sebesar 53,6 persen. Demikian disampaikan ujar Wiku dalam keterangan pers yang ditayangkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/12).

Kekhawatiran terhadap terjadinya peningkatan kasus positif Covid-19 paska libur akhir tahun, pemerintah pusat kembali melakukan pengetatan mobilitas masyarakatnya di tengah pandemi Covid-19. Salah satu bentuk kebijakan yang dibuat adalah mewajibkan hasil negatif rapid test antigen sebagai syarat perjalanan. Hal tersebut tertuang dalam Surat Edaran Gugus Tugas Nomor 9 Tahun 2020 tentang Kriteria dan Persyaratan Perjalanan Orang dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Menuju Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19.DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali telah juga menyikapi kekhawatiran tersebut dengan menginstruksikan kebijakan wajib rapid test antigen untuk perjalanan orang keluar-masuk kota di daerah-daerahnya.

Liburan akhir tahun biasanya disambut antusias oleh Pemda Sumbar mengingat Provinsi Sumbar memiliki 10 tujuan wisata yang bisa dibanggakan untuk dikunjungi oleh para wisatawan. Bukittingi dengan menara Jam Gadangnya yang sudah berusia 90 masih mempertahankan bentuk aslinya. Istana Basa Pagaruyung di Batusangkar merupakan sisa kejayaan Kerajaan Pagaruyung. Pantai Air Manis yang terkenal dengan Batu Malin Kundang merupakan karakter dalam sebuah cerita rakyat yang terkenal durhaka kepada ibunya. Indahnya Lembah Harau menjadikannya salah satu tempat wisata favorit wisatawan Nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman). Danau Singkarak, Danau Maninjau, Pulau Setan, Pantai Carocok di Painan, Taman Nasional Kerinci Seblat dan banyak lagi tujuan wisata menakjubkan di Sumatera Barat.Ancaman peningkatan kasus Covid-19 dapat saja terjadi pada masyarakat daerah seperti Sumatera Barat dan daerah tujuan wisata lainnya dikarenakan ketidakpatuhan para pelancong terhadap SOP Prokes yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah.

Baca juga:

Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan Sumatera Barat. Program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan potensi pariwisata diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi. Kedatangan wisatawan akan memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bagi penduduk setempat. Seperti halnya dengan sektor lainnya, pariwisata juga berpengaruh terhadap perekonomian daerah atau negara tujuan wisata. Bagi Sumatera Barat pariwisata juga merupakan salah satu jenis industri baru yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam penyediaan lapangan kerja, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktivitas lainnya.Pemerintah Daerah Sumatera Barat tidak boleh lengah sedikitpun dalam menyambut kedatangan para wisatawan di musim liburan tahun ini. Upaya antisipasi terhadap potensi tingginya kedatangan wisatawan yang masuk dan bepergian ke tempat-tempat wisata, harus tetap dikawal untuk berpedoman kepada Prokes dalam berlibur. Satgas Covid-19 di Daerah harus selalu mengawasi penerapan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat, terutama di lokasi wisata yang berpotensi menimbulkan kerumunan orang, sekaligus mencegah timbulnya klaster baru penularan Covid-19 saat libur akhir tahun.

Agar liburan akhir dan tahun baru memiliki arti yang sama bagi wisatawan dan masyarakat di daerah, diharapkan agar wisatawan dan masyarakat di daerah tujuan wisata mematuhi dan menjalankan semua protokol kesehatan yang sudah ditetapkan. Ekonomi tetap harus berputar, lokasi wisatapun harus tetap buka, namun masyarakat Indonesia harus memiliki rasa kepedualian yang tinggi untuk sama-sama waspada terhadap penularan virus Covid-19. Tetaplah sama-sama menjalankan dan mematuhi semua protokol kesehatan agar ekonomi Indonesia bisa segera bangkit kembali dan memiliki makna yang sama tentang liburan. (Penulis Pengamat Ekonomi dan Teknologi)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini