PEKANBARU - Selama melarikan diri, RH (19) pelaku pembunuhan di Jalan Arifin Ahmad Kota Pekanbaru sempat berpindah-pindah.Hal itu diungkapkan Kanit Resmob Jembalang Polresta Pekanbaru, Iptu Nicho Try Hardionto kepada Singgalang, Senin (18/9) sore.
"Hasil penyelidikan, RH lari dari Kota Pekanbaru ke kampung halamannya di Sumatera Barat kemudian lari ke Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah," katanya.Selanjutnya, RH kembali berpindah ke Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) hingga akhirnya ditangkap pada Kamis, 14 September 2023.
"Tim Resmob Jembalang Polresta Pekanbaru dan Resmob Polda Sulsel melakukan penyelidikan bersama dan akhirnya menangkap RH disebuah kedai kopi di Makassar," ungkapnya.Berdasarkan pengakuan tersangka dan hasil penyelidikan, pembunuhan terjadi karena cinta segitiga antara tersangka, korban seorang wanita (pacar korban.red).
Sebelumnya, Singgalang memberitakan RH masuk daftar buronan polisi sejak 14 Agustus 2023.RH diduga sebagai pelaku pembunuhan seorang teknisi mesin di Kota Pekanbaru. Korban tewas usai mengalami luka tusuk dibagian dada sebelah kiri."Benar, dalam laporan yang diterima kejadian itu terjadi pada Senin 14 Agustus 2023 dini hari," kata Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra.Kompol Bery menjelaskan, korban bernama Ahmad Saputra Nasution usia 23 tahun warga Kecamatan Marpoyan Damai.
"Korban sempat dibawa ke RS Safira," katanya.Lebihlanjut, Kompol Bery menjelaskan bahwa laporan polisi itu dibuat di Polsek Bukit Raya dan kemudian kasusnya ditarik ke Polresta Pekanbaru.
"Dalam laporan itu dijelaskan bahwa kasus penganiayaan berat yang mengakibatkan korban meninggal dunia itu terjadi Jalan Arifin Ahmad - Jalan H. Sutiono, Kelurahan Sidomulyo Timur," jelasnya."Usai dinyatakan meninggal dunia, jenazah korban di bawa ke RS Bhyangkara untuk dilakukan outopsi," pungkasnya.(mat)
Editor : Eriandi
