Solok – Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas (FKM Unand) menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat dalam Upaya Meningkatkan Pemahaman Risiko Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan Tanjung Paku, Kota Solok Tahun 2024”, Kamis, 26 September 2024 lalu.
Kegiatan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Solok, Puskesmas Tanjung Paku, dan Puskesmas Nan Balimo, serta bertepatan dengan kegiatan gerakan masyarakat di Kelurahan Tanjung Paku, Kota Solok.
Acara ini dihadiri berbagai pihak, termasuk Camat Tanjung Harapan Kota Solok beserta perangkatnya, TNI AD, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Solok dr. Hidayaturrahmi, Epidemiologi Ahli Muda Dinas Kesehatan Kota Solok Siska Primasari, SKM, M.Epid, Kepala Puskesmas Tanjung Paku Nilva Roza, Kepala Puskesmas Nan Balimo Ns. Yuzi Tania, S.Kep, perwakilan Dinas Pendidikan Kota Solok, PKK, serta kader-kader posyandu.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang risiko DBD, termasuk strategi pencegahan dan peran keluarga dalam pengendalian DBD.
Kemudian mewujudkan kerja sama yang berkelanjutan antara masyarakat, pemerintah, dan tenaga kesehatan dalam mengurangi risiko DBD. Terakhir untuk mendukung program pemberdayaan masyarakat melalui kampanye yang terus menerus dan terstruktur.
Dalam acara tersebut, materi utama disampaikan oleh Defriman Djafri, SKM, MKM, Ph.D, dosen FKM Unand, yang menjelaskan pentingnya pemberdayaan masyarakat dalam memutus rantai penularan DBD. Beliau menekankan bahwa sinergi antara masyarakat dan stakeholders sangat penting untuk mengurangi angka kejadian DBD di Kota Solok, baik saat ini maupun di masa mendatang.Pengabdian masyarakat ini juga diisi dengan sesi tanya jawab dan diskusi interaktif. Peserta yang aktif bertanya atau memberikan masukan mendapatkan door prize sebagai bentuk apresiasi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam memahami risiko DBD dan strategi pencegahan yang tepat.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi foto bersama antara tim pengabdian FKM Unand, perangkat kecamatan, dan masyarakat setempat. Partisipasi aktif dari berbagai stakeholders menjadi langkah awal yang penting untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat terhadap risiko DBD.
Diharapkan, program pemberdayaan ini dapat dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan, sehingga angka kejadian DBD di Kota Solok dapat ditekan, serta masyarakat menjadi lebih tanggap dan siap menghadapi risiko penyakit ini, baik di masa kini maupun di masa mendatang. (r)
Editor : Eriandi