Catur Bima, yang merupakan siswa kelas enam SDN 19 Santur, dikenal sebagai anak yang baik, santun, dan rajin beribadah. Guru serta teman-temannya sangat terpukul dengan kepergiannya.
"Korban adalah anak yang pintar bergaul dan rajin ke masjid," ungkap salah satu guru korban.
Rumah duka malam itu dipenuhi oleh pelayat, termasuk Kades, Camat, Sekcam, anggota DPRD, pengurus masjid, para guru, serta teman-teman korban.
Ayah korban, Pak Katno (53) dan istrinya, Sri Haryani (49), sangat terpukul dengan kehilangan putra bungsu mereka. Meskipun berat, mereka tetap ikhlas menerima musibah ini.Catur Bima, yang memiliki lima kakak laki-laki, dimakamkan di Pandam Kuburan Umum pada Senin (14/10).
Editor : Rahmat