PADANG - Bencana erupsi dan galodo lahar dingin Marapi menghantam Sumbar. Pemrov lantas menyurati presiden.Gubernur Mahyeldi lewat suratnya tertanggal 8 April 2024 lewat surat dua halaman menjelaskan sbb: Maret dan April 2024 telah terjadi bencana alam.
I. Bencana Banjir dan Longsor 7 dan 8 Maret 2024Kejadian tersebut salah satunya dipicu oleh hujan ekstrim yang turun di hampir seluruh wilayah Sumatera Barat.
Tercatat hujan mencapai 396 mm yang menimbulkan bencana banjir dan longsor di 5 (lima) kabupaten/kota .Kelima kabupaten/kota tersebut telah menetapkan Status Tanggap Darurat selama dua minggu, termasuk Pemerintah Provinsi Sumatera Barat juga telah menetapkan status Tanggap Darurat.
Bencana banjir dan longsor tersebut telah menyebabkan, diantaranya; korban meninggal dunia 28 orang, korban hilang 4 orang, lebih dari 7.900 rumah penduduk rusak, 189 unit sarana Pendidikan rusak, 68 sarana kesehatan dan tempat ibadah juga rusak, lebih dari 18.000 ekor ternak tewas, serta merusak lebih dari 6.200 Ha lahan pertanian.Sebagai tanda duka dan empati, beberapa pejabat negara yang telah berkunjung ke wilayah Sumatera Barat, diantaranya adalah ; Menteri Koordinator Bidang PMK, Kepala BNPB, Menteri PUPR dan Menteri Sosial.
Pada saat ini semua prasarana dan sarana dasar di wilayah terdampak sudah mulai pulih dan diharapkan sampai dengan pertengahan bulan April 2024 semua aksesibiltas dan perbaikan sarana/prasarana dasar sudah dapat diselesaikan sehingga status Tanggap Darurat Provinsi Sumatera Barat dapat diakhiri, yang akan dilanjutkan dengan masa transisi menuju pemulihan.Galodo pun tiba
Belum tuntas yang satu, datang musibah lainnya, galodo. Gubernur melaporkan banjir lahar dingin Gunung Marapi 5 April 2024 telah terjadi hujan lebat di sekitar wilayah Gunung Marapi yang menyebabkan terjadinya banjir lahan dingin material erupsi melalui 5 (lima) sungai dari 23 sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi.Banjir lahar dingin ini sempat meluap ke badan jalan nasional yang menghubungkan antara Padang dengan Bukittinggi, sehingga arus lalulintas sempat ditutup di kedua arah selama beberapa jam.Daerah terparah yang mengalami banjir lahar dingin akibat erupsi Gunung Marapidi Nagari Bukik Batabuah, Agam, dimana aliran lahar dingin masuk kedalam sekitar 69 unit bangunan termasuk rumah penduduk.“Aliran lahan dingin ini juga merusak beberapa bangunan fasilitas publik dan
sempat menutup beberapa akses jalan, serta merusak lebih dari 20 Ha lahan pertanian,” tulisn gubernur.Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bersama-sama dengan Pemerintah Daerah setempat, serta semua pihak yang terlibat termasuk para relawan, telah melakukan berbagai upaya pembersihan bangunan yang terdampak timbunan lahar dingin, dengan mengerahkan semua sumber daya yang ada. Diantaranya adalah dengan mendatangkan mobil pemadam kebakaran untuk membershkan material timbunan, truk-truk pengangkut material, serta beberapa unit alat berat untuk membershkan aliran sungai dari sampah agar air dapat mengalir lagi dengan sempurna.
Pada saat ini kondisi di nagari ini sudah mulai kondusif dan diharapkan semua warga dapat segera beraktivitas seperti semula kembali.“Atas nama seluruh warga Provinsi Sumatera Barat kami menyampaikan ucapan
terima kash yang setinggi-tingginya kepada Bapak atas semua perhatian, bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada Provinsi Sumatera Barat melalui berbagai Kementerian dan Lembaga Negara.Kami mohon doa Bapak Presiden agar wilayah Provinsi Sumatera Barat pada masa yang akan datang dapat terhindar dari musibah dan bencana alam, serta tetap berkontribusi aktif bagi terlaksananya pembangunan di negara kita sesuai dengan yang telah sama-sama kita rencanakan.”
Editor : Eriandi