Mandeh, Andalan Wisata Bahari di Sumatera Barat

×

Mandeh, Andalan Wisata Bahari di Sumatera Barat

Bagikan berita
Foto Mandeh, Andalan Wisata Bahari di Sumatera Barat
Foto Mandeh, Andalan Wisata Bahari di Sumatera Barat

PADANG - Berkunjung ke Sumatera Barat, jangan pernah coret Mandeh dari salah satu tujuan anda. Mandeh makin lama menjadi tujuan wisata bahari yang mempesona.Keindahan wisata bahari di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) masih menjadi pilihan kunjungan. Tebukti dengan adanya kawasan wisata Mandeh yang sudah tersohor hingga mancanegara.

Hamparan gugusan pulau-pulau yang tersaji, membuat wisatawan terpesona untuk mengunjungi gugusan itu satu per satu.Meski kawasan Mandeh telah mendapatkan tempat pada industri pariwisata nasional hingga internasional, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pessel terus melakukan pengembangan wisata di berbagai kawasan untuk pemerataan objek yang nantinya akan berdampak positif terhadap ekonomi masyarakat.

Secara geografis Kawasan Mandeh terletak di Kecamatan Koto XI Tarusan, Madeh tidak hanya menyuguhkan pemandangan laut dan pantai yang indah. Namun, juga hamparan perbukitan hingga hutan bakau.Selama perjalanan menuju spot-spot andalan di kawasan tersebut, pengunjung bisa melihat lebih dekat potret kehidupan sehari-hari masyarakat nelayan yang bermukim pada daerah itu.

Hingga sekarang kawasan Mandeh yang memiliki luas lebih kurang 18.000 hektare, terus dikembangkan dengan mengandeng seluruh unsur termasuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis) hingga investor. Untuk mengakomodir kenyamanan wisatawan, kawasan Mandeh telah memiliki sejumlah penginapan yang representatif, salah satunya Pandan ViewKabid Pariwisata Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pessel, Gunawan mengungkapkan, wisatawan datang ke Pessel, karena daya tarik yang ada di daerah ini adalah wisata bahari. Di mana daerah ini memiliki banyak pulau, seperti di Kawasan Mandeh ini.

“Wisatawan berkunjung ingin menikmati kapal wisata ke pulau, juga ada menikmati click jumping terjun dari Pulau Sironjong dengan ketinggian sekian, mandi air terjun, wisata ke pulau-pulau, ada snorkeling, diving. Semuanya ada komunitas yang memandu,” terang Gunawan, Senin (4/3) di Pandan View Mandeh.Gunawan menambahkan, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke objek wisata bahari di Kawasan Mandeh ini, dibutuhkan upaya meningkatkan kesadaran wisata masyarakatnya.

“Alhamdulillah sejak dibuka aksesnya jalan ke Kawasan Mandeh, masyarakat yang dulunya hidup di pedalaman ini mulai transisi dari masyarakat nelayan menuju masyarakat sadar wisata. Dengan meningkatnya kunjungan ke kawasan wisata ini, tingkat keramahan masyarakat mulai meningkat,” terang Gunawan.Lebih lanjut Gunawan menambahkan, secara umum, di Pessel ada empat kawasan destinasi utama. Yakni, Kawasan Mandeh, Pantai Carocok, Lengayang dan Rumah Gadang Mande Rubiah.

“Destinasi wisata utama ini didukung oleh kawasan strategis penyangga, seperti objek wisata Jembatan Akar, ada Timbulun di Carocok, ada Nyiur Melambai, Hutan Saridano di arah Selatan, Pasir Putih. Di Mande Rubiah jadi destinasi wisata budaya. Ini potensi untuk dikembangkan,” terangnya.Sementara, khusus di Kawasan Mandeh ada dua destinasi, yakni, dari Puncak Mandeh sampai ke Sungai Nyalo hingga Sungai Pinang, yang diarahkan jadi kawasan wisata pariwisata partisipatif massif. Di mana, masyarakatlah yang lebih didorong pro aktif melalui kelompok sadar wisata (pokdarwis). Sementara, kawasan wisata Bukit Ameh, Kapo-kapo, Pulau Cubadak, jadi kawasan ekonomi khusus padat modal bagi investor.

Untuk pengembangan objek wisata Kawasan Mandeh dan destinasi wisata lainnya di Pessel, menurut Gunawan, Pemkab Pessel sekarang sedang menyiapkan, rencana detail tata ruang (RDTR). Sebelumnya sudah ditindaklanjuti Pemprov Sumbar.Namun, sempat ada kendala, RDTR menjadi tanggungjawab pemerintah kabupaten kota, sehingga dipulangkan kembali kepada Dinas RTRW Kabupaten Pessel, untuk melanjutkan RDTR yang sudah dimulai Pemprov Sumbar.

Gunawan mengungkapkan, dengan adanya RDTR maka akan jelas penzonasian daerah. Pasalnya, saat ini investor yang masuk ke Pessel ragu dan bingung dengan ketidakjelasan zonasi. “Jika RDTR ini selesai, maka kita bisa ekspos potensi kawsan yang bisa dikembangkan menjadi kawasan wisata kepada investor,” terangnya.Dengan meningkatnya kunjungan ke kawasan wisata di Pessel, Pemkab Pessel juga berupaya meningkatkan pelayanannya. Pemkab Pessel telah memiliki pusat informasi pariwisata di Kawasan Pantai Carocok. Di sana juga memiliki fasilitas umum, seperti kafe, parkir, musala dan lainnya. Namun, sejak pandemi Covid-19, fasilitas pusat informasi tersebut tidak beroperasi lagi. Hal ini dikendalakan karena keterbatasan anggaran.

Meski demikian, untuk wisata pulau seperti Pulau Kapo-kapo bisa diakses melalui Pantai Carocok dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang memiliki operator kapal boat yang disediakan oleh pokdarwis.“Juga di pulau lain seperti Pulau Pagang, Pulau Bintangor, Swarna Dwipa dan Pulau Setan juga disediakan paket-paket wisata yang disediakan operator wisata. Pelaku wisata dan operator boat sudah koneksi dengan paket-paket wisata yang disediakan. Mereka sudah paham. Untuk keselamatan penumpang, Pemkab Pessel sudah kerjasama dengan asuransi PT Jasa Raharja,” terangnya.(yose)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini