JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mencatat laba bersih sebesar Rp6,79 triliun sepanjang tahun 2023. Angka ini melonjak 147,31% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp2,74 triliun.Secara rinci, laba bersih sebesar Rp4,1 triliun berasal dari pemenuhan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 22 mengenai Kombinasi Bisnis terkait dengan konsolidasi kembali (buyback) unit penyertaan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) Mandiri Infrastruktur Ekuitas Transjawa (MIET) pada PT Jasamarga Semarang Batang (JSB), PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN), dan PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) melalui pengambilalihan saham PT Lintas Marga Jawa (LMJ) oleh PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) pada Juli 2023.
Kepala Kelompok Komunikasi Korporat dan Pengembangan Masyarakat Jasa Marga, Lisye Octaviana, menyatakan bahwa selain RDPT MIET, pada Oktober 2022, JSMR juga melakukan divestasi Jalan Layang MBZ yang dikelola oleh PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC).Lisye menegaskan bahwa kedua aksi korporasi tersebut memengaruhi kinerja perseroan secara year-over-year. Namun, untuk core profit perseroan sepanjang tahun 2023, mencapai Rp2,7 triliun, meningkat 196,7% dari tahun sebelumnya.
"Peningkatan ini menunjukkan bahwa tanpa memperhitungkan dua aksi korporasi tersebut, perseroan tetap mampu meningkatkan kinerja dan juga kemampuan finansial Perseroan dibandingkan dengan tahun sebelumnya," ujar Lisye dalam keterangan resminya pada Selasa (5/3/2024).Kinerja positif JSMR juga tercermin dari pendapatannya yang mencapai Rp21,31 triliun, naik 28,55% dari Rp16,58 triliun pada tahun sebelumnya. Pendapatan tol mendominasi dengan sumbangan Rp13,94 triliun, pendapatan pembangunan Rp5,75 triliun, dan pendapatan bisnis lainnya Rp1,61 triliun.Lisye menjelaskan bahwa realisasi EBITDA JSMR juga meningkat menjadi Rp9,9 triliun, naik 14,2% dari tahun 2022. Margin EBITDA mencapai 63,7%, juga meningkat dari tahun sebelumnya, terutama karena pengoperasian ruas-ruas jalan tol baru yang meningkatkan konektivitas antar jalan tol Jasa Marga Group, menjadi katalis positif menghadapi peningkatan besar lalu lintas perseroan."Penambahan ini juga sejalan dengan kemampuan perseroan dalam mengendalikan pertumbuhan beban operasional dan menjaga efisiensi beban usaha," tambah Lisye.
Editor : Eriandi
