Ketua DPRD: Kami Minta Polisi Serius Usut Kasus Kekerasan di SMA PGAI

×

Ketua DPRD: Kami Minta Polisi Serius Usut Kasus Kekerasan di SMA PGAI

Bagikan berita
Foto Ketua DPRD: Kami Minta Polisi Serius Usut Kasus Kekerasan di SMA PGAI
Foto Ketua DPRD: Kami Minta Polisi Serius Usut Kasus Kekerasan di SMA PGAI

PADANG  - Ketua DPRD Sumatera Barat Supardi meminta kepolisian mengungkap kasus aksi kekerasan terhadap Kepala Sekolah SMA DR Abdullah Ahmad PGAI Kota Padang yang mencoreng dunia pendidikan."Aksi premanisme dan kekerasan seperti itu sangat mencoreng wajah dunia pendidikan dan tidak bisa ditoleransi. Polisi agar serius memprosesnya karena ini menyangkut harga diri dunia pendidikan kita," katanyasaat mengunjungi SMA DR Abdullah Ahmad (PGAI) Padang, Jumat.

Ia mengatakan video kekerasan terhadap kepala sekolah telah menyebar kemana-mana dan wajah pelaku sangat jelas."Kalau ini dibiarkan akan menjadi hal yang sangat memalukan institusi yang ada," ujarnya.

Kalau masalah internal yayasan harus diselesaikan secara internal dengan mengedepankan musyawarah dan mufakat, namun jika sudah menggunakan kekerasan ini tidak benar, katanya."Siapa dalang di balik hal ini, jika orang itu punya beking kuat kita tak peduli karena menyangkut kekerasan di dunia pendidikan," kata dia.

Ia menjelaskan dirinya datang ke SMA DR Abdullah Ahmad PGAI sebagai bentuk dukungan. Ini tidak harus menunggu laporan, tetapi dirinya langsung yang datang ke lokasi."Kita minta kepada kepala sekolah untuk membuat laporan tertulis ke DPRD Sumbar agar bisa kita 'follow up'," katanya.

Kepala SMA DR Abdullah Ahmad PGAI Yunarlis menyesalkan tindakan penganiayaan sekelompok orang terhadap dirinya. Peristiwa penganiayaan tersebut terjadi pada Kamis (3/11) pukul 11.30 WIB.Menurutnya, tindakan sekelompok orang tersebut merupakan salah alamat. "Saya bukan ketua yayasan. Mereka salah alamat, mengapa mesti saya yang jadi sasaran," katanya.

"Siapa pelaku di belakang ini. Silakan menggugat ke pengadilan jika tidak senang dengan pihak yayasan," sambungnya.Selain itu, kata dia, dirinya dengan guru-guru lain sudah beberapa kali mengalami tindakan yang kurang menyenangkan berupa intimidasi, pengancaman, dan terakhir penganiayaan. Ini sudah tidak dapat diterima dan pihaknya sudah melapor ke Polresta Padang. (*/ant)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini